Thursday, July 26, 2012

KINGDEVIL #2

Ahh.. melegakan, melegakan sekali bisa mendengar suaramu malam ini. Khas hubungan abg umur 17 tahun, cukup mengelikan tapi biar saja karena aku menyukainya. Meskipun aku mengatakan aku memintamu untuk menelfonku bukan karena aku rindu, tapi itulah alas an nomor satu mengapa aku mengirimkan pesan singkat itu. Ini bukan yang pertama kalinya aku melakukan itu, tapi kamu tetap tidak menyangkallnya, entah karena menjaga perasaanku atau karena kamu tahu aku sanggat rindu.
Masih ingat kejadian beberapa bulan yang lalu? Ok lah mari kita ingat kalau tidak ingat. Suatu hari waktu kita jalan balik lagi di rumah kos pertamamu, wuidiii,, ada kenangan apa ya?? Jawabnnya GA ADA. Kami hanya mau mengambil beberapa barang yang tertinggal. Setalah babibu eh ternyata barangnnya blum ada, ya udah silahturahim aja ama adek-adek tingkat yang melanjutkan kisah kos itu. Ga terasa baget ngobrol itu ngabisin waktu. Zuhur pun datang.
Melewati kembali jalan itu, pelan-pelan. Sebenarnnya aku mau bertanya apa yang kamu fikirkan ketika itu. Alih-alih bertanya aku hanya diam, menikmati perjalanan. Melewati sebuah masjid dan berhenti shalat disana. Saat menungunya shalat (karena kami shalat bergantian) aku memandangi seorang kakek tua yang tengah menggumpulkan sampah. Apa yang sedang dilakukan anaknya ketika itu sehingga ia harus bekerja seperti itu. Memang itu bukan pekerjaan hina, namun apakah seseorang yang setua dia harus melakukannya? Hmm,, aku harusnya bercermin juga. Apa yang telah kulakukan untuk orang tuaku, sehingga aku bisa berfikir buruk pada anak dari kakek itu.
Kingdevil-Ku berjalan kearah ku, memandangku lalu melihat kearah kakek tua itu. Lalu memandangku lagi.  Ku mengerutkan dahi. Benar-benar tidak mengerti L.
Kurang tiga meter dari tempatku menunggu ia justru putar arah keluar masjid. What? Ada apa? Benar-benar kesal aku dibuatnya . memangnya dia tidak bisa bicara sedikit pun sebelum pergi, ataau apa gitu? Kenapa bersikap seperti itu padaku.
Lima menit kemudian dia muncul dengan bungkusan ditangannya. Alih-alih mendekati ku, ia justru menuju kearah kakek tua itu. Haa?? Apa yang kamu lakukan… ?? Dengan sedikit percakapan ia memberikan bungkusan itu.
Sesampai di sampingku. Ia Cuma bilang. Kakek itu belum makan. Aku terdiam. Sungguh sejak hari itu kamu bukan kingdevil ku lagi.