Thursday, April 16, 2015

MARET


Akhir maret yang penuh perjuangan
Penuh taangis dan peluh yang bahkan hampir beku karena dinginnya duniaku.
Aku yang memilikisedikit rasa ini terpuruk dibawah bayang-bayang liar penguasa.
Sepeti tidak bernyawa, didiamkan
Dipecut ketika dibutuhkan
Disenyummi ketika diinginkan
Seperti bunga yang dirayu
Dibelai, ketika berwarna
Dipuja, ketika semerbak
Dipetik , ketika serasa pantas dinikmati
Menyerah adalah batas akhir yang ku inginkan
Menyerah kepada saat-saat yang beku itu
Tapi angin mengabarkan keegoisan
Bahwa menyerah adalah kegagalan
Lalu kemana seharusnya dibawa?